Jumat, 18 Desember 2015

Tak seindah itu.....

Sebelumnya saya jelaskan isi blog ini hanya kejujuran perasaan yang saya rasakan.
Tidak bermaksud mencari kebenaran / pembelaan dari apapun juga. Karena, saya hanya ingin mengungkapkan apapun yang saya rasakan sebagai seorang wanita yang menikah dengan pria yang sudah pernah menikah sebelumnya.

Banyak yang menolak hubungan ini, bahkan teramat banyak.
Dari keluargaku hingga keluarga pasanganku.

Ya memang mungkin ini salahku, dan hanya aku yang disalahkan dalam hal ini.
Salahku yang telah berani membuka hati kepada pria lain yang ternyata sudah beristri. Beberapa bulan setelah dekat baru ku tau kalau dia beristri..
Aku menghindar berbulan bulan dari nya.. aku menolak kehadiran nya. Aku berontak. Tapi ..
Salahku yang justru menerima hatinya untuk bersamaku..
Walau semua menentang, semua menolak, semua menghakimi bahwa kami salah.
Aku terima itu, aku yang harus sempat kehilangan keluargaku karena ku memilih pergi meninggalkan rumah, tak tahan akan tekanan yang ada, tekanan yang menyuruhku untuk mengakhiri semua nya.
Tak ada kenyamanan yang kudapatkan di rumah, hanya merasakan rasa terpuruk terpojok tersalahkan tersudutkan atas perasaan yang ku rasa.
Aku memilih pergi.

Dan lagi lagi salahku, ku menghubungi pria itu dan mengatakan dimana keberadaanku. karena cinta buta yang benar benar ku rasakan. Ku hanya tau seperti apa dia mencintaiku, dan ku hanya mementingkan itu.
Aku tak memikirkan bagaimana perasaan keluarganya, bagaimana perasaan istri dan anaknya yang entah saat itu bagaimana statusnya.
karena sepengetahuanku dia sudah menceraikan istri nya.
Entah karena apa, tapi pasti semua akan berfikir itu karena ku telah hadir di kehidupannya.
iya pasti ku yang salah.
Padahal saat itu Dia memberi penjelasan kenapa dia menceraikan istri nya. Entah yg di ucapkan itu benar atau hanya alibi untuk bisa tetap bertahan bersamaku.
Dan lagi lagi
ku yang justru ego hanya mementingkan perasaan cinta ku, perasaan nyaman ku bersamanya.
Ku menutup mata dan tellinga ku, saat itu aku tak peduli apapun yang terjadi diluar sana.
yang ku tau ku hidup bersama nya.
Dia tidak kaya, dia bukan pria berduit yang bisa dengan mudahnya menggapai cinta dariku.
Dia pun bukan pria tampan yang bisa di idolakan oleh gadis gadis seumuranku saat itu.
Tapi entah kenapa ku justru tertarik kepadanya.
mungkin karena dia beda dengan mantan pacarku sebelum nya yang notaben nya hanya seorang pelajar seumuranku.
Sedangkan dia berumur lebih tua 8 tahun dariku.

Cinta??
Apa kalian mengerti apa yang di namakan Cinta?
hal yang tak bisa di ungkapkan dengan kata dan terasa sangat menyakitkan bila mengacuhkan rasa itu.
saat itu ku fikir itulah cinta.. 
Aku jauh dari kata matre yang biasanya di sematkan kepada gadis gadis yg mendekati pria berisitri.
aku sama sekali tak berharap rupiah sepeserpun darinya. 
aku bekerja, mencari kerja kemanapun mulai dari satu tempat ke tempat lain, bahkan dari dunia maya pun aku tempuh semasih ku bisa mencari kerja halal.
Berapapun rupiah yang ku dapat ku sangat mensyukuri nya. 
Hidupku jauh dari kata nyaman,
ku hidup di lingkungan baru dengan identitas baru. dengan mengganti nama panggilan, tinggal di kos sepetak dengan isi hanya kasur tipis. tanpa ada apapun juga.
benar benar ku memulai dari Nol. Hidup yang teramat berat yang ku rasakan. Lagi lagi ini salahku karena langkah yang ku ambil jadilah ku yang harus menanggung semua nya.
Keseharianku penuh dengan perhitungan, menghitung berapapun rupiah yang ku miliki, cukupkah untuk hidup di hari esok. Entahlah yang pasti saat itu ku hanya menjalani semua nya dengan penuh kehati hatian.

Dia ?? 
Ya dia tetap datang bolak balik ke kos ku, dengan status sebagai suamiku nikah dibawah tangan. ke tetangga sekitar bahwa dia adalah suamiku.
Takut? iya takut yang ku rasa karena ku takut kalau tiba tiba ada keluarga nya yang datang / keluarga istri nya yang datang dan menyalahkan ku secara terang terangan di lingkungan tinggalku saat itu.
Dia datang tanpa memberi rupiah sediktpun, pernah sekali dia memberi uang 100rb, tapi tak lama selang 1 minggu kemudian dia meminta kembali dengan alasan untuk membayar arisan di kluarga nya.
Miris, yaa saat itu aku tak merasakan itu. yang kurasakan hanya berusaha keras untuk bertahan hidup. Semaksimal mungkin ku berusaha bertahan hidup.
Dia datang di hari ku syukur, tidak pun ya sudah.
saat itu ku mulai bisa menahan rasa cinta itu karena ku lebih fokus mencari kerja.
mencari rupiah demi kehidupan ku.
Mudahkah?? tidak.
sangat tidak mudah. 
Ku tinggal di lingkungan baru yang jelas jelas ku tak mengenal 1 orang pun.

Ku bertahan hingga ku mendapatkan pekerjaan yang lebih mapan dari sebelum nya.
Ku di terima kerja di pertambangan pasir. Saat itu ku mulai mampu membeli sesuatu untuk kos ku. dari beli dispenser, gelas piring sendok dll.
gaji yang ku terima tiap minggu sudah ku rasa cukup untuk menutupi kebutuhan makan dan kebutuhan lainnya. Mulai ku membeli pakaian dll.

Mudah? tidak tentu saja..
baru beberapa bulan ku di perusahaan itu, ku tau ternyata ku hamil.
saat itu posisi nya dia akan meninggalkanku, tak pernah kembali padaku. ku tau hamil pun saat berobat bersama nya, suster mengatakan ku Postif hamil.
Bahagia?? oh tidak.. 
justru semakin bingung, aku bingung. dia pun tak ada senyum sedikitpun di mulutnya saat di beritahu bahwa ku hamil.
yaa kehamilan yang tak di inginkan, mungkin. 
bahkan sempat terlontar di mulutnya sendiri untuk membuang anak itu. tapi ku jawab dengan bodohku, "ga mau, kasian dd nya ga salah"
Entah apa di pikiran ku, yang ku fikir hanya ingin pertahankannya entah dia mau atau tidak. aku tak peduli. 
aku merasa aku mampu menghidupi anakku walau tanpa dia.
Mantan istri nya justru menghubungi nya dan meyakinkan nya bahwa ku tak hamil. kata nya dirinya sudah bertanya kepada "orang pintar" yang mengatakan ku tak hamil dan itu hanya rekayasa supaya Dia tetap bersamaku.
Saat itu ku tak merasa apa apa, terserah karena ku tak peduli akan keberadaan dia. hamil pun  ku sendiri kenapa harus pusing berharap ada nya dia. 
Mungkin si mantan istri merasa takut ku tak melepaskannya. padahal andai saja kalau dia tau, ku justru sudah melepaskannya berkali kali.. 

kemana kenyamanan??
Kenyamanan yang dulu ku rasa telah hilang. berontak ku atas keberadaan nya, aku mulai berontak atas statusku, aku mulai berontak akan semua nya.
entah karena kehamilanku atau memang saat itu ku mulai sadari semua nya.
ku berkali kali mencoba pergi darinya, mengakhiri semua nya karena ku tau saat itu dia pun ingin meninggalkan ku dan kembali kepada keluarganya.
Beberapa kali ku pindah kontrakan tanpa sepengetahuannya. Tapi lagi lagi dia menemukanku. 
Dengan santai nya dia bilang pada ibu kontrakan bahwa dia adalah suamiku dan ku sedang hamil muda saat itu.

Benci dan kecewa.
saat itu yang ku rasa.
ku berontak tak akan mungkin karena ku hanya sendiri.
mulai menata diri lagi, menata hubungan kami lagi. dia berjanji tak akan meninggalkanku.
Lagi lagi ku memafkannya.. 
untuk beberapa saat ku merasakan kehidupanku bersama nya normal lagi. Tapi ternyata hanya sesaat. 
selang beberapa bulan setelah anakku lahir ku bertengkar kembali dan memilih pergi meninggalkannya.
ku ke semarang menjauhi dirinya. Kembali tinggal bersama orang tuaku..
ku rasa sudah cukup lelah dengan semua ini..
dan Lagi lagi lagi dia kembali di kehidupanku. mengajakku berumah tangga kembali dengan sebaik baiknya.. 
Aku pun menyetujui nya dan memilih memulai hidup dari nol lagi bersama dia, dan untuk kali ini dia yang bekerja mencukupi kehidupan sehari hari ku sedangkan ku tetap mengurus anak.

10-15rb tiap hari dia berikan untuk ku dan anakku yang saat itu berusia 9 bulan. Cukup tak cukup untuk beli lauk pauk ku terima ku syukuri..
ku nikmati. Tapi lagi lagi dan lagi dia mulai pergi meinggalkan ku dan anakku, tak pernah pulang. tak pernah menafkahi ku.
justru yang ada ku malah melihat dia sedang bersama mantan istri nya di konter milik dia.
saat itu status nya mereka sudah bercerai.
Reflek saat itu ku langsung memarahi mantan istri nya tapi ya apa di kata karna latar belakang kisahku yang tak baik, yang ada justru ku yang di marahi balik oleh kk dari Dia. 
Ipar? ah bukan. karena ku tak pernah di anggap ada di keluarganya.
Saat itu ku tak berfikir bagaimana rasanya jadi Mantan Istri nya itu saat melihatku. melihat wanita yang justru hidup bersama suami nya mungkin dia pun sakit. tapi aku tak peduli..

Lalu, Saat ku tau suamiku sakit di opname, tak ada satu pun yang memberi tahuku. hanya feeling seorang wanita yang ku andalkan. tapi apa daya, saat ku menjenguknya di sana tak ada satu kebaikan apapun yang ku dapat. Pedih yang ada karena ku tau bahwa si mantan istri itu sudah datang menengoknya. Hari kedua ku kesana resmi ku di ceraikan oleh nya.
Cerai?? Ya ku anggap sudahlah itu akhir semua nya.
di depan Ibu ku Ibu nya serta KK nya aku di ceraikan di beri selembar kertas dengan bertuliskan bahwa dia menceraikan aku.

Perasaanku bagaimana??
Hancur??
oh iya tentu saja...
sakit ???
oh iyaaa pasti nya... 
Menangis?? 
Iya dong tentu saja, karena sakit yang teramat sakit yang ku rasa..
terus? apa yang ku lakukan selanjutnya..???
PERGI . .
untuk kali ini ku pergi atas kesadaran ku dan penuh dengan rasa sakit yang ku rasa.
ku menjauh dari nya.
izinku pergi meninggalkan nya.. 
aku anakku pergi di jemput oleh orang tuaku untuk kembali ke semarang.

Melepaskannya.. Iya... 
Menata diri ku sendiri Iya..

Bekerja mencari kerja berusaha mencari penghasilan sendiri.
Berharap dari nya ??
oh TIDAK.

tak pernah berharap lebih dari nya, jangan kan rupiah untuk bertanggung jawab terhadap anakku. Tuk kembali padanya pun aku tak ingin.

Aku mulai menjalin semua kisah kisah kosong dengan pria pria yang mendekatiku. yang berusaha mengisi hatiku, walau mereka tau ku memiliki anak tapi mereka tetap mendekati ku.
Justru menurutku malah mereka terlalu berlebihan untuk mendekati ku. 
kenapa ku katakan Mereka? ya karena ku buka hati terhadap banyak pria bukan untuk 1 orang pria.
Konyol? Iya.. Bodoh ?? iyaa...
karena ku rasa itu semua hanya sia sia, hanya pelarianku saja.
kenal mereka pun hanya sebatas kenal. tapi mereka merespon berlebihan untuk menjadi pasanganku.
Ahh bodohnya ku...

Disaat perekonomian ku mulai stabil ku justru memilih kembali kepadanya. 
karena dia yang mencoba berbagai cara untuk kembali berkomunikasi padaku.
serta ada dendam yang ku rasa yang harus ku selesaikan.
dendam ku saat itu, Lihat saja kalau ku sudah sukses, sudah mampu menata diriku mempercantik diriku merawat anakku ku yakin kamu pasti kembali padaku.
dan benar ada nya.. 
Dia kembali lagi padaku. awal nya ku nikmati hubungan ini secara sembunyi sembunyi karena Keluarga ku yang jelas akan menolaknya.
Dia ke semarang hanya untuk bertemu denganku bukan dengan anakku.
berbulan bulan kita lalui hubungan aneh ini.
hingga suatu hari dia berani datang ke rumahku.

Ribut dong?? iya laaah dy di usir oleh papiku..
aku menahan nya.. sangat bodoh.
kekonyolan itu terulang lagi. ku yang berawal dari dendam justru malah terbawa suasana karena saat itu sangat tidak kondusif.
bodohnya ku kalau inget kejadian itu..

tapi yaaa entah bagaimana justru kini sudah 6 tahun hubungan kami, dan ku masih tetap menjadi istrinya.  sedangkan dia dengan istri nya sebelum nya hanya bertahan 2 tahun.
Sekarang ku adalah istri nya yang sah, karena beberapa bulan lalu kita di nikahkan resmi oleh keluarga ku.

Tak semua wanita kedua memiliki kisah yang indah,
Cap wanita perebut suami orang, bukan hanya untuk wanita yang cantik yang merebut suami orang yang jelas kaya raya tampan / sebagainya yang dapat hidup bahagia dengan instan tanpa harus bekerja keras.. 
Aku pun yang di cap sebagai perebut suami orang justru hidup jauh dari kata kata di manjakan, jauh dari kata kata bahagia dengan mudah jauh dari kata kata bergelimang harta. Bahkan yang ku tau ku hanya selalu berusaha untuk bertahan berdua dengan anakku. bukan dengan Dia.
Entah bagaimana pikiran orang lain terhadapku.
bodohkan? iya bodoh.. 
karena apa bisa begini ?
cinta kah ?? masa cinta begini ?

jika ada yang bertanya kenapa ga berusaha untuk mengakhiri semua nya.. secara baik baik pasti ku jawab "SUDAH"
puluhan kali ku dan dia coba untuk akhiri semua ini.
dengan sadar dan sebaik baiknya kami berdua selalu berusaha untuk mengakhiri semua nya tapi apa daya saat kami saling menjauh saling menjaga ego saling menahan rasa untuk bertemu justru rasa rindu yang luar biasa yang malah kami rasakan.

kok Aku tau kalau dia pun rindu?? iya karena kami sempat membahas ini semua bagaimana rasa nya saat dia berada jauh dari ku saat dia tak ada komunikasi dariku.
ku pun merasakan rindu itu. 

Benci ? iya, karena background kisah ku yang luar biasa sangat amat menyakitkan membuat ku merasa benci pada nya. 

lalu dia bagaimana??
oh yaa tentu saja dia pun benci padaku. karena ku tak sebaik itu.. 
ku selalu mencoba mencari pria lain saat bertengkar dengan nya. yaa konyol karena ku rasa kalau ada pria lain maka berakhir nya kisah ku dengan nya tak akan pernah bersatu lagi tapi yaa sia sia. setiap ada pria yang mendekati ku ujung ujung nya bertengkar dengan Dia dan ujung ujung nya malah ku kembali pada nya.

Terus apa lagi yang buat dia benci padaku?
oooh banyak, ku ini seorang wanita yang benar benar merasa tersakiti atas semua tindakannya. Awal ny ku seorang gadis yang mampu menahan amarah. tapi semakin kesini justru ku tak bisa menahan amarah. setiap bertengkar dengan nya segala bahasa kasar ku ucapkan. 
ku benci dengan nya maka itu ku ungkapkan semua kata kasar untuknya. 
logika? mana ada sih pria yang mau di hina oleh seorang wanita? pasti dia pun tak ingin kan ???

satu lagi, 
bisa di bilang ku sangat amat pelit medit bila dia jauh dari ku. apalagi masalah rupiah. oooh perhitungan ku detail. 
karena apa yaa dia jauh dariku.. tapi kalau dia di dekatku ya hayuk kita senang senang sama sama habiskan duit bersama..
hahahaha

kisahku bodoh ya??
iyaa dooong...


kok bisa bertahan bahkan sekarang malah bisa tersenyum bahagia bersama??
iyaa entahlah mungkin karena banyak nya pertengkaran, pertentangan, permusuhan bahkan dendam yang kami rasa justru malah menguatkan kami untuk terus bersama.

kalau ada yang bertanya, apa aku mencintainya??
ku jawab "IYA"
aku mencintainya dengan cara aku membencinya.. 

Sampai kapan aku akan terus begini.. ??
aku pun tak tahu.. seandainya aku tau sekenario dan alur cerita yang Allah ciptakan untuk ku sedari dulu pasti aku tak akan merasakan rasa sakit duka suka susah senang. Tapi justru ku hanya tersenyum melihat setiap hal yang pasti akan berakhir di kemudian hari.

THIS TOO SHALL PASS
Inipun pasti akan berakhir..
Duka pasti akan berakhir Bahagia pun pasti akan berakhir..
tinggal kita nantikan saja saat yang tepat untuk kisah kisah ini berakhir.

Aku wanita kedua di keidupannya.. 
Aku tak pernah ingin menjadi wanita kedua nya tapi apa daya justru Allah yang menjadikan ku sebagai wanita kedua yang dia nikahi.
Aku harap aku bisa menjadi wanita terakhir di kehidupannya..
Ku katakan itu berati ku sudah siap dengan semua Ombak Ombak kehidupan yang pasti akan ku alami..

Rumah tanggaku bagaikan Kapal Layar di tengah lautan..
Yang hanya bergerak searah dengan arah angin, bergoyang karena ombak yang menerpa.
Hingga akhirnya Kapal Layar pun menepi di tepian berkat hembusan angin dan deburan ombak yang menerpa.

Tepian indah menanti kita di kemudian hari..
ber SABAR lah..
tapi utamakan SADAR karena setiap orang yang sadar pasti akan dengan mudah nya Sabar mengahadapi semua ujian Nya..




 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar